Faktor - faktor yang mempengaruhi kebuntingan kelinci


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kebuntingan. Di sini, terutama dikemukakan sebab - sebab adanya kegagalan atau rendahnya kebuntingan. Adapun sebab - sebab tersebut, antara lain adanya :
  • Kebuntingan palsu ( pseudopregnancy ).
  • Temperatur.
  • Umur.
  • Kondisi.
- Kebuntingan palsu.

Pada kelinci, bisa terjadi induk yang telah kawin atau bernapsu sexuil dan berevolusi, tetapi tak ada proses pembuahan atau gagal didalam kebuntingan, sehingga sehingga timbul bunting palsu.
Adapun sebab daripada kebuntingan palsu ini ada kepentingan karena suatu perkawinan tak ada kesuburan atau adanya kegusaran sexuil pada saat induk dikawini oleh pejantan lain yang masih asing, di mana belum pernah kenal atau berdekatan. Induk yang mengalami bunting palsu tak mungkin bisa bunting sampai dengan kebuntingan palsu itu berakhir. Sedangkan kebuntingan palsu itu biasanya berlangsung selama 17 hari. Ia bisa betul - betul mengakhiri kebuntingan palsunya sesudah 18 atau 22 hari, yang disertai dengan mencabuti bulunya untuk mencoba membuat sarang. Jika kebuntingan palsu telah berakhir barulah ada aktivitas sexuil kembali dan bisa dikawinkan.

- Temperatur.

Temperatur yang berlampau tinggi, terutama perubahan udara yang sangat mendadak dapat berakibat kelinci menjadi tidak subur ( mandul ). Hal ini sangat merugikan buat pengaturan perkawinan. Kita ketahui bahwa induk yang mengalami masa tak subur, ovarium menjadi tidak aktif, sehingga tidak bisa memproduksi sel telur secara normal, bahkan kadang - kadang menjadi keriput. Pada kelinci jantan mengakibatkan kelinci sel jantan tak bisa diaktifkan pula. Lebih - lebih bila pejantan tak pernah didekatkan pada betina, sehingga daya hidup rendah dan adnormal.
Setiap kelinci masa tak subur tidaklah sama, berbeda - beda. Beberapa betina atau pejantan ada yang mengalami masa subur terus menerus sepanjang tahun ; yang lain berlangsung 4, 8 atau 10 minggu apabila betina tak bunting atau jantan itu tak steril. Suatu hal yang sangat menyolok ialah bahwa tak ada kelinci muda yang bisa memprodusir sel telur terus - menerus selama 4 - 5 bulan. Hal ini akibat dari pada adanya terperatur yang tak menguntungkan, sehingga napsu makan berkurang dan bisa menimbulkan kondisi tubuh menurun.

- Umur.

Mengawinkan kelinci betina yang masih terlampau muda ataupun telah lanjut tidaklah bisa dibenarkan. Sebab betina yang dikawinkan pada saat ia telah lanjut bisa menimbulkan ke gagalan dalam kebuntingan. Oleh karena itu janganlah mencoba untuk mengawinkan kelinci yang pertama kalinya itu dalam usia lanjut. Tetapi sesuaikanlah dengan pertumbuhanya. Dan betina akan bisa memprodusir anak dan memelihara anak - anaknya dengan baik bila dipiara dengan saksama. Induk - induk bisa dipertahankan sampai umur 2 1/2 - 3 tahun ; dan kadang - kadang bahkan ada kelinci yang masih bisa dikembangkan dengan memuaskan pada umur 4 - 6 tahun.

- Kondisi/penyakit

Kelinci yang napsu makanya menurn dalam waktu yang lama, akan berakibat biologis tak normal, menjadi kurus. Lebih lanjut akan melemahkan alat reproduksi, sehingga presentase kebuntingan menurun, atau bisa untuk sementara mereka steril ( mandul ). Demikian juga kelinci yang sedang sakit bisa mengurangi kesuburan. Oleh karena itu janganlah sekali - sekali mengawinkan kelinci yang menunjukkan gejala - gejala sakit.

Baca juga :

Pengaturan Perkawinan Kelinci dan masa meyusui

Masa kebuntingan kelinci dan umur kelinci siap dikawinkan

Menentukan kesuburan kelinci

Pemberian pakan yang di butuhkan oleh kelinci

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

1 komentar:

komentar