Cara budidaya tanam jamur tiram


* Bahan media tanam jamur tiram ( Pleurotus sp ) terdiri dari kertas dan sekam padi

A. Cara pembuatan
  • Kertas - kertas di bersihkan dari kotoran yang menempel dan di potong - potong dengan ukuran 1 x 1 cm. Kemudian di rebus dengan air sampai mendidih agar bebas dari bibit penyakit.
  • Setelah itu, kertas di tiriskan selama kira - kira 24 jam untuk membuang kelebihan air. Selanjutnya, ptong - potongan kertas di tambah dengan sekam padi sebanyak 20% dari bera kertas dan di campur hingga rata. Campuran tersebut dimasukkan kedalam kantong  plastik yang tahan panas. Kantong sumbat dengan kapas dan ikat erat dengan karet.
  • Media dalam plastik tersebut disterilkan kembali dengan di rebus dalam ketel, dandang nasi, atau tangki sterilisasi selama 30 - 60 menit, suhu 121 derajat celcius, dan tekanan 15 lbs/cm. Kemudian media tanam didinginkan sampai suhu kamar.
  • Setelah media tanam dingin, sumbat kantong plastiknya dibuka. Lalu bibit jamur tiram ditanam di media dengan menggunakan jarum ose. Kantong plastik ditutup kmbali dengan sumbat kapas dan diikat kembali dengan karet. 
  • Bibit jamur yang telah diinokulasi disimpan di rak penyimpan khusus yang lembap dan terlindung. Untuk menghindari serangan serangga yang membawa bibit penyakit, bibit jamur ditutup dengan selimut plastik
  • Sekitar 5 - 7 hari kemudian, di dalam media mulai tumbuh muselium ( jalinan benang halus ) secara menyebar. jamur dapat di panen pertama kali setelah mencapai umur 2 - 4 minggu. Pemanenan dapat dilakukan dengan cara memotong dasar pangkal batang jamur sampai tidak ada yang tinggal. Bila masih ada batang jamur yang tertinggal, akn menyebabkan pembusukan pada media. 
  • Pemanen selanjutnya dilakukan secara beruntun hingga 5 - 8 kali panen dengan selang waktu panen kira - kira 2 minggu. Kualitas dan kuan titas panen yang  baik adalah pada panen pertama dan kedua.

                                Trimakasih sudah membaca semoga bermanfaat.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »